Tidak ada batasan di pendidikan inklusif setiap potensi punya kesempatan berkemabang
PKBM IBNU SINA
Ruang lingkup bahan pengajaran keterampilan bagi peserta didik berkebutuhan khusus di ISSC-PKBM tidak jauh berbeda dengan bahan pengajaran bagi peserta didik reguler, hanya dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan bakat dan minat serta kemampuan peserta didik. Mengingat kemampuan peserta didik berkebutuhan khusus sebagian besar kemampuan daya abstraknya terbatas, maka dalam pelajaran keterampilan ini penekannya diutamakan pada aspek keterampilan dan sikap peserta didik. Hal ini dilakukan dengan harapan peserta didik bisa melakukan sendiri di rumahnya yang kemudian menjadi pondasi mereka pada saat melanjutkan ke jenjang pendidikan berkelanjutan (SMK) serta mata pencaharian kelak.
Kegiatan pembelajaran di ISSC dan PKBM Ibnu Sina adalah untuk melatih dan mengembangkan aspek :
90+
Siswa Aktif
15+
Prestasi Siswa
Visi ISSC-PKBM Ibnu Sina
Misi ISSC-PKBM Ibnu Sina
Program Unggulan
ISSC dan PKBM Ibnu Sina memiliki beberapa program unggulan, diantaranya : Program Stimulasi Individual, Program Vokasional ISSC Formal, Program ISSC Non-Formal, Home Visite and Therapy Visile, Hiking, Art Therapy, Kidspreneurship Melalui Cafe Non Formal, Vokasional : Memasak, Menjahit, Komputer, Special Event : Assembly dan Pameran Hasil Karya, Terapi Berenang, dan Kelas Jauh.
75+
Siswa Aktif ISSC
20+
Siswa Aktif PKBM
Program Stimulasi Individual
- Language Corner
- Sensory Motor and SensoryIntegration Comer
- Consentratlonand Logical Thinking corner
- Activity Daily Uving Corner dan Pubertas
Program Vokasional ISSC Formal
- Kelas Komputer
- Kelas Menjahit
- Kelas Memasak
- Art dan Musik
Program Vokasional ISSC Non-Formal
- Play School- transisi PG dan TK
- Middle School Non Formal(A) setara SD
- Junior HighSchool Non Formal {B) setara SMP
- Senior High School Non Formal(C) setara SMA
Kurikulum PKBM Ibnu Sina
Dengan adanya keberagaman peserta didik, kami berusaha memfasilitasi agar sesuai kebutuhan masing-masing yaitu dengan diberikannya akamodasi kurikulum, dijalankan secara berkesinambungan antara di rumah dan sekolah menggunakan Program Pembelajaran Individual (PPI) yang mana pada setiap tahun ajaran dilakukan deteksi melalui asesmen secara berkala : based line asesmen dan referral para ahli (dokter anak, psikolog, dan therapis) agar terwujud program belajar sesuai kebutuhan anak dan adanya perkembangan pada diri anak.