[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Arti Qurban secara umum
Kata qurban atau kurban, berasal dari bahasa Arab yaitu qariba – yaqrabu – qurban wa qurbanan. Secara bahasa bermakna dekat,  mendekati atau menghampiri.
Menurut istilah secara umum adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah baik jiwa, harta, keluarga, maupun tenaga untuk membuktikan keimanan yang tertancap di dalam jiwa. Ini menunjukkan bahwa segala hal yang Allah berikan kepada kita haruslah menjadi washilah untuk mendekatkan diri kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Allah berfirman :
قُلْ اِنْ كَانَ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْ وَاِخْوَانُكُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَاَمْوَالُ ِۨاقْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَجِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَبَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ
Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik. (QS At-Taubah 9:24)
Dalam hadits yang termasuk hadits qudsi disebutkan bahwa apabila kita mendekatkan diri kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى maka Allah akan lebih dekat dengan kita
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْوِيهِ عَنْ رَبِّهِ قَالَ إِذَا تَقَرَّبَ الْعَبْدُ إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِذَا تَقَرَّبَ مِنِّي ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا وَإِذَا أَتَانِي مَشْيًا أَتَيْتُهُ هَرْوَلَة
Dari Anas a, dari Nabi n yang beliau riwayatkan dari Rabbnya (hadis qudsi), Allah berfirman: “Jika seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta, jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa, dan jika ia mendekatkan diri kepada-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.” (HR. Al-Bukhari)
Pelajaran dari hadits ini bahwa sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى itu justru lebih dekat kepada kita terutama kepada hamba yang taat kepada-Nya. Ketika kita selalu berusaha bertaqorrub kepada Allah maka Allah akan memberikan rahmat, taufiq dan pertolonganNya.
Pada dasarnya ketika kita mengabdikan diri atau beribadah kepada Allah itu merupakan bentuk qurban atau taqorrub kita kepada-Nya, dan memang benar ketika kita sedang beribadah berarti kita sedang berada di posisi dekat dengan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.
Arti Qurban secara khususbr
Menurut istilah secara khusus qurban merupakan salah satu bagian dari ibadah nusuk, yakni ibadah dalam bentuk sembelihan, dalam istilah lain disebut udhiyyah.
Dalam Al-Qur’an Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah menyimpan kisah-kisah mengenai qurban itu sendiri. Seperti kisahnya anak Nabi Adam as yaitu Qabil dan Habil  (Q.S Al-Maidah 5:27), kemudian kisah Nabi Ibrahim as dan anaknya yaitu Nabi Ismail as (Q.S Ash-Shaffat 37: 100-111) dan qurbannya Nabi Muhammad ﷺ beserta ummatnya (Q.S Al-Hajj 22:36)
Jika kita melihat dan memperhatikan ayat-ayat atau kisah dari ibadah qurban, maka kurang lebih  ada dua pelajaran atau maksud dari qurban itu sendiri.
1. Tunduk patuh terhadap perintah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَ
Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban dalam rangka taqarrub kepada Allah), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu hanya kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah). (QS Al-Hajj 22: 34) 
Masih di dalam surat Al-Hajj di ayat ke-35 bahwa Al-Mukhbitin sesuai dengan firman Allah yaitu :
الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَالصّٰبِرِيْنَ عَلٰى مَآ اَصَابَهُمْ وَالْمُقِيْمِى الصَّلٰوةِ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ
(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah hati mereka bergetar, orang yang sabar atas apa yang menimpa mereka, dan orang yang melaksanakan salat, dan orang yang menginfakkan sebagian rezeki yang Kami karuniakan kepada mereka. (QS Al-Hajj 22: 35)
2. Mempererat ukhuwah atau hubungan sosial sesama kita
Tidak bisa dipungkiri bahwa dengan adanya ibadah qurban ini kita bisa bekerja sama serta dapat berbagi kebermanfaatan dengan saudara kita seperti berbagi hewan qurban itu sendiri.
Dan terakhir hal penting yang perlu disampaikan serta menjadi penutup dari tulisan ini, yaitu ibadah apapun yang kita kerjakan termasuk ibadah qurban atau menyembelih hewan ternak, adalah keikhlasan atau niat yang tulus karena Allah dalam mengerjakan- nya. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman :
لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَا ؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ
Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. (Q.S Al-Hajj 22:37).

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Redaksi Ibnu Sina
Team Redaksi

Would you like to share your thoughts?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *